Menjaga kesehatan reproduksi agar terhindar dari segala gangguan adalah mutlak diperlukan. Hal ini tentu akan diwajibkan bagi wanita, sebab gangguan kesehatan reproduksi akan berdampak kepada semakin renggangnya hubungan dengan pasangan.
Umumnya gangguan kesehatan yang paling banyak dialami oleh wanita terutama yang masih memasuki usia subur adalah soal keputihan. Banyak wanita belum paham terkait keputihan ini, baik soal penyebabnya, penanganannya dan cara mengatasinya. Oh iya, bagi Anda seorang pria, patut juga membaca artikel ini, sebab jika Anda mengetahui soal keputihan dengan lengkap dan jelas, Ada kemungkinan hubungan Anda dengan pasangan diranjang akan kembali harmonis. Yuk kita cari tahu apa itu keputihan.
1. Keputihan dapat Disebabkan oleh Bakteri atau Jamur
Keputihan pada wanita adalah normal terjadi, namun jika berlebih tentu akan menghasilkan bau yang tidak sebab dan tak jarang menyebabkan rasa gatal karena keputihan dapati disebabkan munculnya bakteri atau jamur pada organ intim.
Menurut dr Hari Nugroho, SpOG dari Divisi Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr Soetomo Surabaya mengungkapkan bahwa untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh Jamur atau Bakteri adalah dengan cara menjaga daerah genital dengan baik dan saat keputihan jangan menggunakan daun sirih karena akan mematikan flora normal pada vagina, cukup bersihkan dengan air hangat saja.
2. Gunakan Air Hangat Untuk Bersihkan Keputihan
Keputihan yang diakibatkan oleh Jamur memang membuat wanita merasa gatal di organ kewanitaannya. Survei membuktikan bahwa ketika keputihan menyebabkan rasa gatal, wanita cenderung untuk membersihkannya dengan sabun. Mereka percaya bahwa dengan membersihkannya dengan sabun apalagi yang menawarkan kelembaban kulit di promosinya maka keputihan dapat dengan mudah teratasi.
Ini merupakan mitos yang salah, sebab membersihkan organ kewanitaan dengan sabun dapat membuat tingkat keasamaan organ vital menjadi berubah yang akhirnya berdampak kepada perubahan flora normal yang baik untuk menjaga kesehatan organ intim.
Selain itu, tedapat juga produk pembersih kewanitaan yang mengandung ekstrak daun sirih. Sebenarnya penggunaan daun sirih hanya dianjurkan apabila kondisi organ vital dalam keadaan normal /tidak keputihan. Nah daun sirih dapat membantu mengurangi bau tidak sedap ketika organ vital dalam keadaan normal. Namun inipun disarankan hanya sesekali dipakai seperti yang diungkapkan dr Irfan Mulyana Mustofa, SpOG dari RSUD Leuwiliang Bogor.
3. Menghindari Keputihan saat Hamil
Saat hamil, tidak jarang seorang wanita dapat mengalami keputihan. Keputihan saat hamil ditandai dengan keluarnya cairan berlebih dari vagina yang memiliki perubahan warna, bau dan memicu timbulnya gatal.
Menurut dr Frizar Irmansyah, SpOG dari RS Pusat Pertamina untuk mengatasi keputihan saat hamil adalah dengan cara membersihkan organ kewanitaan dengan air hangat tanpa menggunakan sabun atau cairan pembersih lainnya. Selain itu, rajin-rajinlah mengganti celana dalam apalagi saat hamil seorang ibu lebih banyak mengeluarkan keringat.
Sementara itu, keputihan yang terjadi saat hamil sendiri dapat dikategorikan wajar karena saat hamil sangat mungkin seorang wanita mengalami perubahan hormon yang menyebabkan keluarnya cairan berwarna, bau dan memicu gatal.
4. Keputihan yang Tidak Ditangani dapat Mengancam Kesuburan
Hendaknya keputihan menjadi semakin diperhatikan oleh wanita, bukan hanya soal timbulnya infeksi di vagina yang akhirnya menyebabkan gatal atau bau tidak sedap. Tapi permasalahan merembetnya infeksi hingga naik menuju saluran reproduksi. Sebab ketika infeksi dapat naik ke saluran reproduksi khawatir akan terjadi masalah yaitu radang pinggul hingga menyebabkan infertilitas (atau ketidaksuburan wanita).
Hal inilah yang diungkapkan oleh dr Gita Pratama, SpOG, MRepSc. Yang menyebutkan bahwa Keputihan kronis (keputihan yang kekuningan, bau dan gatal) dapat naik ke atas (saluran reproduksi) hingga menyebabkan infeksi di saluran reproduksi.
5. Lakukan Papsmear untuk mengetahui penyebab pasti
Paspsmear adalah tindakan yang biasanya dilakukan oleh seorang dokter untuk mengetahui penyebab keputihan yang diderita seorang pasien. Namun biasanya sebelum melakukan papsmear, pasien biasanya diminta untuk menghindari hubungan intim. Sebab karena penetrasi yang dilakukan dapat menyebabkan organ intim menjadi iritasi hingga radang. Tentu ini sangat membahayakan bagi seorang wanita. Seperti yang diungkapkan oleh dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.
Seperti itulah 5 informasi soal keputihan yang wajib Anda ketahui terkait dari penyebab keputihan, keputihan seperit apa yang hingga patut untuk diwaspadai, mengapa kita tidak boleh menyepelekan keputihan, cara penanganan dan lain sebagainya. Semoga dapat menambah wawasan Anda untuk menjaga sama-sama kesehatan organ vital. Sebab bukan hanya untuk diri sendiri saja, tetapi juga untuk pasangan agar selalu bersikap romantis terhadap Anda.
Source @ Kompas Health