Saturday, May 9, 2015

Berapa Banyak Jumlah Ideal Nasi Yang Sebaiknya Kita Makan?



Sebagian orang mengonsumsi jumlah nasi yang lebih banyak dibanding lauk pauknya ketika makan, dan ada juga yang sebaliknya mengonsumsi jumlah nasi yang lebih sedikit. Sementara ada juga sekelompok orang yang dengan sengaja mengurangi porsi nasi dengan alasan kesehatan atau diet. Namun sebenarnya berapa sih jumlah ideal nasi yang harus kita makan?                                                                  
Seperti diketahui, karbohidrat kompleks berada di paling dasar piramida makanan yang berarti karbohidrat dikonsumsi dalam jumlah paling banyak jika dibandingkan dengan unsur lain seperti mineral, protein dan lemak. Namun demikian tidak berarti kita harus mengkonsumsi nasi sebagai sumber karbohidrat secara berlebihan.

Kebutuhan karbohidrat bagi tubuh manusia adalah sekitar 50% – 60% dari total kebutuhan tubuh setiap hari. Artinya yang harus diperhatikan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat per hari, bukan seberapa banyak asupan karbohidrat yang dapat kita berikan kepada tubuh.

Menurut Dokter Gizi Dr. Luciana B Sutanto, MS. SpGk yang berpraktek di RSIA Gladiool, Magelang, jumlah nasi yang dibutuhkan dikonsumsi tubuh setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan ini dipengaruhi banyak faktor seperti usia, aktivitas fisik, jenis kelamin, tinggi dan berat badan hingga faktor kesehatan atau penyakit yang diidap.

Menurut Dr. Luciana ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk mengetahui jumlah ideal nasi yang sebaiknya kita konsumsi setiap hari. Cara pertama adalah dengan menggunakan kepalan tangan sebagai ukuran. Nasi sebanyak satu kepalan tangan dinilai mampu memenuhi  kebutuhan karbohidrat tubuh masing-masing. Sedangkan cara kedua adalah dengan mengkonsumsi nasi sebanyak 6-9 sendok makan per sekali makan dimana jumlah ini sudah dapat memenuhi 50-60% kebutuhan tubuh akan karbohidrat.

“Bila saat makan sulit mengkonsumsi nasi dalam jumlah sedikit dapat diimbangi dengan memperbanyak lauk pauk seperti sayur, tahu, atau protein lainnya,” katanya.

No comments: