Penuhi Kebutuhan Asupan Cairan Selama Berpuasa dengan Cara Memilih Asupan Makanan yang mengandung banyak cairan dan menghitung kebutuhan cairan berdasarkan berat badan dan kalori yang digunakan. |
Namun ketika umat muslim melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, maka asupan makanan dan minum akan berkurang. Walaupun demikian, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk kita untuk tidak memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh loh. Sebab kita tetap bisa menjaga cairan tubuh dalam jumlah cukup walau kita tidak makan minum selama berpuasa. Bagaimanakah caranya?
Cara menjaga cairan tubuh tetap baik ketika berpuasa seperti yang diungkapkan oleh ahli gizi Rita Ramayulis DCN, MKes adalah dengan memilih asupan yang banyak mengandung air.
"Kalau pilih buah pilihlah yang banyak airnya seperti melon dan semangka, jangan buah salak. Kalau masak sayur jangan dibikin lalapan atau tumis. Buat sayur yang berkuah," kata Rita saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (30/6/2014).
Dengan memilih asupan yang banyak mengandung cairan baik selama berbuka dan sahur akan menjaga cairan dalam tubuh tetap optimal selama bulan puasa. Sehingga kita tidak ada keluhan haus selama berpuasa.
"Itu salah satu upaya menaikkan asupan cairan kita karena hanya air putih saja kita penuhi dua liter itu nggak terlalu nyaman di badan dan kita kan nggak terlalu bisa menghabiskan air sebanyak itu dalam waktu dekat," tambah wanita yang juga mengajar di jurusan Gizi Poltekkes II Jakarta ini.
Apabila bosan mengunyah buah segar, ada alternatif lain yaitu membuatnya menjadi jus sehingga ada tambahan air di dalamnya. Pada dasarnya, masing-masing orang punya kebutuhan asupan cairan yang berbeda-beda, ada rumus untuk menghitungnya seperti yang dijelaskan oleh Rita kebutuhan normal cairan seseorang bisa menggunakan beberapa rumus di antaranya 40 cc cairan tiap kg berat badan.
Atau bisa juga dengan menghitung berapa asupan kalori yang dimakan sehari. Misalnya seseorang mengasup 2000 kkal sehari, maka ia membutuhkan 2 liter cairan supaya proses basal makanan normal.
"Lebih boleh karena ada proses pengeluaran lewat ginjal, nggak masalah. Kurang jangan, nanti tubuh kewalahan karena akan melakukan pengambilan cairan kembali lewat ginjal," tutup Rita.
Source @ detikHealth